KPK Panggil Manajer Keuangan BJB
spideylebak.my.id – KPK Panggil Manajer Keuangan BJB. Sampurasun, Warga! Your Friendly Neighborhood Spideylebak melapor langsung dari radar anti-korupsi! Ingat kasus mega korupsi iklan di Bank BJB yang bikin heboh? Nah, hari ini, Rabu (3/12/2025), KPK kembali beraksi dengan memanggil saksi kunci yang pasti tahu seluk-beluk duit di sana.
Saksi itu adalah Bapak Roni Hidayat Ardiansyah, selaku Manajer Keuangan Internal Bank BJB. Wah, kalau bagian keuangan sudah dipanggil, biasanya penyidik lagi menelusuri setiap perak uang yang keluar-masuk nih!
️ Pemeriksaan di Gedung Merah Putih
Juru Bicara KPK, Pak Budi Prasetyo, membenarkan pemanggilan ini.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” katanya singkat.
Meskipun Pak Budi belum mau bocorin materi pertanyaannya (biasalah, rahasia dapur penyidikan), tapi Spideylebak Sense yakin ini pasti soal mencocokkan data keuangan dengan kerugian negara yang fantastis itu.
Flashback: Skandal Iklan yang “Amis”
Buat yang lupa, kasus ini sudah menetapkan 5 Tersangka sejak Maret 2025 lalu, termasuk “Big Boss” alias Dirut Bank BJB (Yuddy Renaldi) dan Kepala Divisi Corsec (Widi Hartoto), serta 3 bos agensi iklan.
Modusnya licik banget, guys:
- Total Anggaran: Bank BJB menggelontorkan dana Rp 409 Miliar (2021-2023) buat iklan TV, cetak, dan online.
- Kerja Sama: Menggandeng 6 agensi iklan.
- ⚠️ Temuan KPK: Ternyata agensi cuma “numpang lewat” alias penempatan iklannya nggak sesuai aturan pengadaan.
Misteri Uang Rp 222 Miliar
Nah, ini yang bikin Spideylebak geleng-geleng kepala. Dari total Rp 409 M itu, ada selisih alias gap yang besar banget antara uang yang dikasih BJB ke agensi dengan uang yang dibayarkan agensi ke media.
Selisihnya mencapai Rp 222 Miliar! Terus uang segunung itu lari ke mana?
“Uang Rp 222 miliar itu digunakan sebagai dana non-budgeter oleh Bank BJB yang sejak awal disetujui oleh Yuddy Renaldi,” ungkap Pak Budi Sokmo dari KPK.
Jadi, uang negara itu diduga disulap jadi “dana taktis” atau dana gelap yang nggak masuk anggaran resmi. Waduh!
️ Pesan Spideylebak:
Rp 222 Miliar itu kalau dibelikan cilok bisa buat makan satu kabupaten, guys! Korupsi dengan modus markup iklan kayak gini benar-benar merugikan kita semua.
Ayo Pak KPK, kejar terus sampai tuntas! Jangan biarkan uang rakyat menguap begitu saja. Manajer Keuangan pasti punya “kunci” datanya, semoga beliau kooperatif dan bikin kasus ini makin terang.
Stop Corruption! Thwip! ️⚖️ – Spideylebak
